Selepas sholat Ashar di masjid Asrama Haji Medan dalam sebuah acara Seminar Pendidikan, saya dan Bu Yoyoh (Semoga Allah menyayanginya) duduk di pelataran masjid. Adem terasa, kami ngobrol ringan....Setelah menanyakan kabar...aktivitas sehari2, saya menanyakan tentang sesuatu hal yang menyebabkan banyak para ibu kagum dengan beliau. Beliau memiliki 13 orang anak, menjadi pembicara di tingkat nasional dan internasional, anggota DPRRI, aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dalam forum2 Save Palestina, dll yang tidak saya ketahui. Masya Allah....Apa kunci suksesnya ya bu....
Beliau menjawab sambil tersenyum, itu semua karunia dari Allah. Kita manusia disuruh untuk berikhtiar. Kesehatan reproduksi itu dimulai sejak dini. Saya berusaha selalu menjaga asupan makanan yang halalan thoyyiban. Dulu waktu masih mahasiswa, teman2 sering ngebakso ketika makan siang. Saya memilih makan masakan padang yang lengkap gizinya. Karena kesehatan yang kita miliki sekarang adalah buah dari usaha kita sebelumnya. Sungguh informasi yang berharga... Secara teori mungkin kita tahu, tapi kita lupa mempraktekkannya.
Saya teringat di tahun 2002, saya ditugaskan oleh Kak Fanin untuk mengikuti acara Pelatihan Da'iyyah yang diadakan PP Salimah di Ciawi Bogor. Beliau termasuk salah satu narasumbernya, waktu itu beliau sedang hamil anak yang ke 13 kalo saya ndak lupa. Perjalanan dari Jakarta ke Ciawi cukup jauh, begitu sampai beliau minta waktu 5 menit untuk istirahat. Subhanallah... mengenangnya saya jadi malu, seandainya itu saya mungkin saya akan bilang ke panitia Afwan ya saya sedang hamil ndak bisa ngisi acara. Coba hubungi yang lain aja ya...
Beliau adalah sosok yang menjadi inpirasi bagi banyak orang, termasuk saya. Setiap bertemu dengannya selalu ada pencerahan yang didapatkan. Hati pun selalu berbunga2 ketika berdekatan dengannya. Ikatan hati terasa sangat kuat. Materi takliful qulub itu tertuang dengan indah disana. Semua mata berbinar2 menatapnya ketika mengulas materi yang diminta. Syaja'ah, ketenangan dan optimisme selalu menghiasi dirinya. Buah dari Istiqamah, materi yang kita semua sudah dapatkan. Bagi saya beliau adalah Sang Murabbiyah Da'iyyah....
Beberapa waktu yang lalu setiap ada tugas ke DPRRI, saya biasanya singgah ke ruangan beliau. Kalo beliau ndak ada sedang rapat atau sedang keluar, beliau berpesan kepada stafnya untuk memberikan data2 apa saja yang saya perlukan. Memperlakukan kami dengan sangat baik, menjamu minum dan makanan kecil yang tersedia di ruangannya. Dan biasanya saya mengajak teman dari parpol lain ke ruangan beliau. Teman saya itu bilang hebat kali bu yoyoh itu ya, anaknya banyak karirnya pun bagus. Saya pun tersenyum mengiyakan...(Hati saya berkata bukan karir tapi dakwah). Maklumlah teman saya itu bukan muslimah.
Kini Bu yoyoh telah berpulang kerahmatullah, tak ada kata yang bisa diucapkan selain Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Alloohummaghfir laha Warhamha Wa ‘Aafihi Wa’fu ‘anha, Wa Akrim Nuzulaha, Wa Wassi’ Madkholaha, Waghsilhu Bil Maa’i WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilha Daaron Khoiron Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min Zaijihi, Wa Adkhilhul Jannata, Wa A’idhu Min ‘Adzaabil Qabri...
Syukron ya ustadzah, kontribusimu terhadap ummat adalah amal sholeh yang telah engkau semai. Kiprahmu sebagai murabbiyah da'iyyah adalah ladang bagimu untuk mendapatkan aliran pahala yang tak henti2nya sampai Hari Akhir itu tiba. Semoga Allah menjadikan dirimu bagian dari orang2 yang sukses dunia dan akhirat. Semoga Allah SWT memasukkan engkau ke dalam golongan orang2 yang syahid di jalan-Nya. Dan memasukkan engkau ke dalam syurga-Nya. Amin ya rabbal 'Alamin....
Beliau menjawab sambil tersenyum, itu semua karunia dari Allah. Kita manusia disuruh untuk berikhtiar. Kesehatan reproduksi itu dimulai sejak dini. Saya berusaha selalu menjaga asupan makanan yang halalan thoyyiban. Dulu waktu masih mahasiswa, teman2 sering ngebakso ketika makan siang. Saya memilih makan masakan padang yang lengkap gizinya. Karena kesehatan yang kita miliki sekarang adalah buah dari usaha kita sebelumnya. Sungguh informasi yang berharga... Secara teori mungkin kita tahu, tapi kita lupa mempraktekkannya.
Saya teringat di tahun 2002, saya ditugaskan oleh Kak Fanin untuk mengikuti acara Pelatihan Da'iyyah yang diadakan PP Salimah di Ciawi Bogor. Beliau termasuk salah satu narasumbernya, waktu itu beliau sedang hamil anak yang ke 13 kalo saya ndak lupa. Perjalanan dari Jakarta ke Ciawi cukup jauh, begitu sampai beliau minta waktu 5 menit untuk istirahat. Subhanallah... mengenangnya saya jadi malu, seandainya itu saya mungkin saya akan bilang ke panitia Afwan ya saya sedang hamil ndak bisa ngisi acara. Coba hubungi yang lain aja ya...
Beliau adalah sosok yang menjadi inpirasi bagi banyak orang, termasuk saya. Setiap bertemu dengannya selalu ada pencerahan yang didapatkan. Hati pun selalu berbunga2 ketika berdekatan dengannya. Ikatan hati terasa sangat kuat. Materi takliful qulub itu tertuang dengan indah disana. Semua mata berbinar2 menatapnya ketika mengulas materi yang diminta. Syaja'ah, ketenangan dan optimisme selalu menghiasi dirinya. Buah dari Istiqamah, materi yang kita semua sudah dapatkan. Bagi saya beliau adalah Sang Murabbiyah Da'iyyah....
Beberapa waktu yang lalu setiap ada tugas ke DPRRI, saya biasanya singgah ke ruangan beliau. Kalo beliau ndak ada sedang rapat atau sedang keluar, beliau berpesan kepada stafnya untuk memberikan data2 apa saja yang saya perlukan. Memperlakukan kami dengan sangat baik, menjamu minum dan makanan kecil yang tersedia di ruangannya. Dan biasanya saya mengajak teman dari parpol lain ke ruangan beliau. Teman saya itu bilang hebat kali bu yoyoh itu ya, anaknya banyak karirnya pun bagus. Saya pun tersenyum mengiyakan...(Hati saya berkata bukan karir tapi dakwah). Maklumlah teman saya itu bukan muslimah.
Kini Bu yoyoh telah berpulang kerahmatullah, tak ada kata yang bisa diucapkan selain Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Alloohummaghfir laha Warhamha Wa ‘Aafihi Wa’fu ‘anha, Wa Akrim Nuzulaha, Wa Wassi’ Madkholaha, Waghsilhu Bil Maa’i WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilha Daaron Khoiron Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min Zaijihi, Wa Adkhilhul Jannata, Wa A’idhu Min ‘Adzaabil Qabri...
Syukron ya ustadzah, kontribusimu terhadap ummat adalah amal sholeh yang telah engkau semai. Kiprahmu sebagai murabbiyah da'iyyah adalah ladang bagimu untuk mendapatkan aliran pahala yang tak henti2nya sampai Hari Akhir itu tiba. Semoga Allah menjadikan dirimu bagian dari orang2 yang sukses dunia dan akhirat. Semoga Allah SWT memasukkan engkau ke dalam golongan orang2 yang syahid di jalan-Nya. Dan memasukkan engkau ke dalam syurga-Nya. Amin ya rabbal 'Alamin....